Cara Backup dan Restore Database e-Faktur

  • Bagikan
Cara Backup dan Restore Database e-Faktur

Dalam pengelolaan pajak, aplikasi e-Faktur merupakan alat vital yang digunakan untuk membuat, mengelola, dan melaporkan faktur pajak secara elektronik. Namun, seperti software pada umumnya, e-Faktur sangat rentan terhadap kerusakan sistem, virus, atau masalah komputer lainnya. Jika hal tersebut terjadi, bukan hanya aplikasi yang bisa rusak, tetapi juga data-data penting di dalamnya bisa hilang atau tidak bisa diakses kembali.

Oleh karena itu, proses backup dan restore database e-Faktur menjadi langkah preventif yang sangat penting. Dengan rutin melakukan backup, pengguna e-Faktur bisa memulihkan data (restore) kapan pun dibutuhkan—baik karena kerusakan sistem, pemindahan ke komputer baru, atau hanya sekadar berjaga-jaga.

Cara Backup dan Restore Database e-Faktur

1. Proses Backup Database e-Faktur

Backup database tidak dilakukan secara manual dari menu dalam aplikasi, tetapi secara otomatis setiap kali pengguna melakukan login ke aplikasi e-Faktur. Maka dari itu, jika ingin mendapatkan backup data yang paling terbaru, pengguna harus login terlebih dahulu ke aplikasi sebelum menyalin file backup-nya.

Langkah-Langkah Backup:
  1. Login ke Aplikasi e-Faktur.

    • Tujuannya agar sistem otomatis membuat file backup terbaru.
  2. Tutup (close) aplikasi e-Faktur.

    • Proses backup biasanya sudah selesai saat login, jadi aplikasi boleh ditutup kembali.
  3. Buka Folder Lokasi Aplikasi e-Faktur.

    • Biasanya di C:\Program Files\Direktorat Jenderal Pajak\e-Faktur\backup.
    • Di folder “backup”, akan terlihat file backup terbaru sesuai tanggal dan jam login terakhir.
  4. Salin (copy) file backup terbaru tersebut.

    • Pastikan ambil file dengan timestamp paling akhir.
    • Simpan di lokasi aman seperti flashdisk, harddisk eksternal, atau cloud storage.
  5. Buat folder dengan nama tanggal backup sebagai dokumentasi.

    • Contoh: Backup_Efaktur_08Juli2023.

2. Proses Restore (Pemulihan) Database e-Faktur

Restore database digunakan saat:

  • Aplikasi e-Faktur rusak.
  • Pindah ke komputer baru.
  • Ingin mengembalikan data dari titik waktu tertentu.
Langkah-Langkah Restore:
  1. Download dan ekstrak ulang aplikasi e-Faktur versi terbaru.

    • Pastikan versi aplikasi sesuai (misal PPN 11%).
  2. Copy folder backup database yang sebelumnya disimpan.

    • Ambil dari flashdisk atau penyimpanan lainnya.
  3. Tempel (paste) folder db dari backup ke direktori aplikasi e-Faktur baru.

    • Ganti folder db yang lama atau rename folder lama untuk berjaga-jaga.
  4. Login ke aplikasi e-Faktur.

    • Cek menu Faktur Pajak Keluaran atau lainnya untuk memastikan data berhasil dipulihkan.
  5. Verifikasi apakah data yang tampil sesuai dengan database yang direstore.

    • Misalnya faktur tertanggal 8 Juli dengan nilai Rp345.000 dan customer “Gerbang Semesta”.

Studi Kasus: Restore dari Tanggal yang Berbeda

Sebagai ilustrasi:

  • Backup terakhir tanggal 8 Juli 2023: Faktur customer “Gerbang Semesta” muncul.
  • Backup terakhir tanggal 6 Juli 2023: Faktur tanggal 8 Juli tidak akan muncul, karena data tersebut belum ada pada waktu backup dilakukan.

Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi backup sangat mempengaruhi kelengkapan data ketika harus dilakukan pemulihan.

3. Memindahkan Aplikasi e-Faktur ke Komputer Baru

Selain restore karena kerusakan, e-Faktur juga bisa dipindahkan ke PC baru dengan langkah berikut:

  1. Copy seluruh folder aplikasi e-Faktur dari komputer lama.
  2. Paste ke komputer baru (buat folder tersendiri agar rapi).
  3. Copy folder db dari backup terbaru ke folder aplikasi baru.
  4. Login seperti biasa dan cek data-data pajak Anda.

Catatan Penting:

  • Backup terjadi otomatis saat login, bukan saat close aplikasi.
  • Semakin sering login, semakin banyak file backup yang dibuat (misal dalam sehari login 5 kali, maka akan ada 5 backup).
  • Simpan backup di lokasi berbeda dari komputer utama untuk menghindari kehilangan data saat terjadi kerusakan hardware.

Kesimpulan

Backup dan restore database e-Faktur merupakan proses krusial yang harus dipahami oleh setiap pengguna aplikasi ini. Dengan melakukan backup secara rutin dan menyimpannya di tempat aman, Anda dapat menghindari risiko kehilangan data penting akibat kerusakan sistem. Selain itu, kemampuan melakukan restore dan memindahkan aplikasi ke perangkat lain juga memberi fleksibilitas bagi pengguna untuk tetap bekerja dengan aman dan efisien.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *